Matur Nuwun Bu Dewi 🌹
🌹
Sore ini saya koq merasa ingin mencari salah satu dosen pembimbing saya. Sekalian siapa tau saya mendapat info untuk menghubunginya, karena memang saya sudah tidak memiliki nomor kontak beliau dan banyak nomor lainnya tidak bisa saya akses lagi sejak nomor hp saya sudah ganti.
Dan apa yang saya dapatkan pertama kali malahan menjadikan saya merasa sangat kehilangan.. Ya, beliau ternyata sudah berpulang hampir dua tahun yang lalu. Memang ada beberapa kali firasat, tetapi saya seperti
tidak mencari tau lebih lanjut, mungkin karena saat itu sedang
mengerjakan yang lain (jadi jangan abaikan ya kalau kita seperti mendapat firasat, karena bisa saja itu benar). Padahal tadinya saya berpikir mau berkunjung ke beliau dan beberapa dosen lainnya untuk bersilaturahmi dan beberapa hal lainnya.
Saya teringat saat itu saya sedang mencari dosen pembimbing dari FKH (saya mahasiswa dari prodi/fakultas lain) yang salah satu bidang penelitiannya di bidang otak, karena saya memakai hewan coba untuk penelitian yang akan saya ambil, organ yang akan diteliti adalah otak (I was destined to do this research topic), dan salah satunya akan dilakukan prosedur dan gambaran histopatologi, jadi harus ada dosen pembimbing yang relevan dari FKH. Akhirnya saya diperkenalkan oleh seorang dosen FKH ke Ibu Dewi ini. Karena sangat jarang dosen yang melakukan penelitian di bidang otak. Penelitian yang menggunakan otak masih sangat jarang dilakukan, peminatnya masih sangat sedikit, mungkin karena otak sangat rentan teroksidasi, mudah rusak, sangat kompleks, dan bagian-bagiannya itu loh sangat tidak mudah dilihat dibawah mikroskop, juga tidak mudah penentuan bagian yang akan diteliti pada saat slicing. Beliau ini jebolan Jepang, dan juga dosen senior lainnya yang bernama Ibu Eko yang berbaik hati bahkan tanpa saya minta, berkenan mendampingi saya di saat Ibu Dewi sakit dan tidak bisa ke kampus, mungkin karena saat itu Ibu Eko sebagai Kepala Divisi Patologi dimana saya melakukan penelitian dengan hewan coba, merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelangsungan penelitian di divisinya. Jadi pembimbing saya ada tiga plus satu :) dua dari prodi saya, satu ibu Dewi dari FKH, plus Ibu Eko. Khusus untuk FKH, saya perhatikan dosen yang jebolan Jepang, mereka ini sangat teliti, dedikasinya sangat tinggi, mau kerja kotor dan ribet di laboratorium dan banyak yang mereka lakukan sendiri tanpa minta bantuan pegawai laboratorium.
Ibu Dewi ini sangat teliti dan helpful. Saat saya diajarkan memotong otak, harus sampai benar cara motongnya dan presisi, memisahkan bagian-bagiannya, dan bagaimana cara menangani sebelum dan sesudah pemotongan. Juga saat meneliti hasil penggambaran neuron. Dan juga bantuan beliau saat saya masih membutuhkan beberapa tambahan alokasi waktu jadwal lab pemotretan slide, dimana jadwalnya sangat sulit didapatkan karena hanya ada satu ruangan dengan satu alat yang dipakai, dan yang mengantri banyak sekali, sehingga saya dibolehkan memakai jatah jadwal beliau. Walau sakit dan setelah keluar dari rumah sakitpun beliau tetap berusaha membimbing sebaik mungkin dengan mempersilakan saya untuk konsul/janjian bertemu jika diperlukan, bahkan saya beberapa kali menemui beliau jika ada yang mendesak yang harus dibicarakan/diurus, saat beliau sedang mau cuci darah di rumah sakit. Terakhir saya berkomunikasi dengan beliau melalui telpon, saat saya mau janjian bertemu untuk memilih gambar untuk poster tetapi saya tidak jadi kesana karena waktunya mepet. Beliau terdengar senang sekali waktu itu. Juga saat beberapa waktu sebelumnya saat saya telpon beliau menanyakan "kowe manggon neng ndi saiki nin?" :) karena seingat saya ya baru kali itu bu Dewi menggunakan bahasa Jawanya :) saya ingat itu, ibu..
Saya juga teringat saat di awal setelah diskusi awal tentang penelitian yang akan dilakukan, saya bilang, "Ibu, saya belum pernah pegang tikus, dan saya jijik" :) dan beliau langsung beri solusi terbaik. :) terima kasih ibuk.. Beliau ini (dan juga Ibu Eko) adalah dosen-dosen senior yang sangat baik, pengertian, dan helpful. Kalau saya pas sudah scheduling untuk konsul, tetapi tiba-tiba saya ada halangan, mereka juga bisa mengerti. Uhh dosen lain belum tentu! Saya juga sangat bersyukur mengenai hal ini. Juga saat saya kena fitnah dari dosen FKH dan akhirnya membuat saya harus melakukan sesuatu terhadap dosen yang bersangkutan, yang bisa saja mengakibatkan saya 'disingkirkan' dari FKH ..walau tidak akan semudah itu, karena bagaimanapun juga saya kan hanya mahasiswa waktu itu, kedua dosen yang baik hati ini 'berdiri di depan' membela saya. Baik sekali ya mereka ini :) Terima kasih Tuhan.. Kedua dosen ini begitu baik, tidak jarang saya mendapatkan waktu mereka yang sebenarnya bukan jadwal saya konsul itu diselipkan untuk saya disela-sela jadwal mereka yang super padat. Dan saya juga dapat melakukan proses pewarnaan otak di ruang lab yang biasanya hanya boleh untuk anak FKH dan itupun untuk yang diijinkan dosen pembimbingnya dari Patologi. Saya berpikir, mungkin kalau saya waktu itu tidak mendapat bantuan sana sini, termasuk saya akhirnya mendapatkan tempat dan ruang yang bersih dan cocok untuk penelitian perlakuan terhadap hewan coba dimana lokasinya tidak berpotensi mengganggu/terganggu dengan penelitian terhadap hewan coba dari peneliti-peneliti lainnya dan itu atas bantuan dan kebaikan dari seorang dosen FKH dan dukungan penuh dan kerjasama yang asik dari pihak RSH, demikian juga bantuan dari bapak-bapak laboran lab Patologi FKH yang keren kerjanya (senang sekali saat kita sering becanda dan ngemil ngopi ngeteh bareng), bantuan dari lab Fisiologi FKH, dukungan dari para pembimbing dan dosen dari prodi yang saya ambil, dan juga bantuan yang sangat besar dan tulus dari ibu dan mbak laboran lab Biokimia di prodi Biokimia selama saya uji lab di sana, mereka ini pintar dan enak diajak diskusi (baca: kalau bukan karena kemurahan Tuhan melalui mereka semua, termasuk berbagai bantuan dan dukungan lainnya di luar yang saya tulis ini), mungkin penelitian saya jadi makin lama dan mungkin saja saya bisa di drop-out karena waktunya yang bisa jadi tidak mencukupi. Terima kasih banyak yaa.. Kiranya Tuhan berkenan membalas semua kebaikan bapak ibu sekalian.. Saya sangat bersyukur bahwa saya akhirnya diarahkan Tuhan ke materi penelitian tersebut sehingga saya boleh dipertemukan dengan para dosen dan semua pihak yang begitu baik yang telah mendukung saya 🙏.
🌹 Rest In Peace 🌹
Maret 2022
SELAMAT JALAN IBU DEWI..
Jasa dan kebaikan Ibu akan saya ingat selalu. Hasil bimbingan Ibu telah menjadi langkah awal yang telah diikuti hal-hal berikutnya. Dan semoga akan menjadi lebih banyak yang dapat saya mengerti dengan lebih baik lagi, agar dapat selalu berguna bagi sesama, amin.
- nindya -
" Selalu Ada Cerita Di Balik Sebuah Cerita.
Dan Kita Akan Selalu Menemukan Bahwa
Kasih Tuhan Selalu Begitu Besar Dan Sempurna Bagi Kita. "
- nindya widoyo -
SUGGESTED READING
Health & Beauty: Nasi Desa UbiMix
Cigarette and The Giant Pack of Lies
Song for You ▪🌷▪ Jiwa yang Bersedih
Health & Beauty: Benefit of Garlic
^-^ Song for You - Lean on Me (Michael Bolton)