Sexy Technology: 'Thermometer'

 Termometer digital

Seperti yang kita kenal sehari-hari, termometer adalah alat untuk mengukur suhu, baik suhu tubuh maupun suhu ruangan. Namun termometer sendiri telah melalui perjalanan yang unik dalam pembuatannya.
Bagaimanakah termometer ditemukan? Mari kita ikuti secara ringkas dalam artikel di bawah.

Termometer bukanlah penemuan tunggal, melainkan sebuah pengembangan dari alat yang disebut dengan thermoscope. Termoskop diciptakan oleh para penemu di Eropa pada abad ke 16 dan 17, termasuk Galileo Galilei yang sering disalahmengertikan sebagai penemu termometer. Selain Galileo, terdapat nama-nama lain yang mendapat kredit untuk penemuan termometer, yaitu Giuseppe Biancani (1617), Cornelius Drebbel, Robert Fludd (1638), Francesco Sagredo (1611), dan Santorio Santorio (1613). Pada tahun tahun 1866 Sir Thomas Clifford Allbutt menciptakan termometer klinis yang dapat mengukur suhu badan dalam waktu 5 menit (sebelumnya diperlukan waktu 20 menit). Dr. Francesco Pompei (1999) dari Exergen Corp menciptakan temporal artery thermometer yang ditempelkan pada dahi dan dapat mengukur suhu badan akurat (secara medis) dalam waktu 2 detik.

Termometer Galileo

Berbeda dengan termometer yang memiliki skala, termoskop tidak memiliki skala dan digunakan untuk mengukur tingkat kepanasan atau kedinginan udara (pada masa tersebut konsep suhu/temperatur belum ditemukan). Kata thermometer sendiri baru muncul pada tahun 1624 di La Recreation Mathematique oleh J. Leurechon yang menjelaskan tentang termometer dengan 8 skala.

Penentuan skala termometer sendiri juga melalui proses yang tidak sederhana. Bagaimana cara menentukan skala suhu? Christiaan Huygens (1665) mengusulkan titik cair dan titik didih air sebagai standard, yang juga diusulkan kembali oleh Carlo Renaldini (1694) sebagai titik tetap skala universal. Isaac Newton (1701) mengusulkan skala dengan 12 derajat antara titik cair es dan suhu badan. Pada tahun 1724 Daniel Gabriel Fahrenheit membuat skala suhu yang sampai sekarang tetap digunakan, yaitu skala Fahrenheit. Anders Celsius (1742) juga menciptakan skala suhu yang didefinisikannya nol pada titik didih air dan 100 derajat pada titik cair. Namun penggunaan skala Celsius tetap digunakan sampai sekarang, dengan skala yang dibalik yaitu nol pada titik cair dan 100 derajat pada titik didih air.

Untuk acuan internasional, skala suhu yang digunakan adalah International Temperature Scale of 1990, yang memilik rentang dari 0.65 K (-272.5 °C; -458.5 °F) hingga sekitar 1358 K (1085 °C; 1985 °F).

Konversi suhu

Termometer yang kita kenal sehari-hari termasuk kategori termometer sekunder, yang menggunakan prinsip hukum-hukum termodinamika, bahwa suhu/temperatur diukur relatif terhadap acuan standard. Yang menjadi acuan kalibrasi pada umumnya adalah termometer primer, yang relatif lebih kompleks karena dapat mengukur suhu secara langsung. Termometer primer dibuat dengan prinsip persamaan keadaan gas, kecepatan suara dalam gas, tegangan derau termal, atau anisotropi anguler emisi sinar gamma dari inti radioaktif dalam medan magnetik.

 Panduan suhu untuk menyimpan dan memasak makanan

Berbagai jenis termometer dibuat untuk kebutuhan yang berbeda-beda. Untuk kondisi luar ruangan yang terpapar oleh kondisi atmosfer digunakan jenis termometer alkohol, termometer inframerah, termometer merkuri, atau termometer Six. Termometer Galileo sering digunakan untuk kondisi dalam ruangan yang memiliki rentang suhu pendek. Untuk industri makanan sering digunakan bi-metal stemmed thermometer, thermocouple, termometer inframerah dan thermister untuk mengetahui apakah makanan sudah benar-benar matang. Sedangkan dalam fasilitas nuklir digunakan fiber Bragg grating temperature sensor untuk memantau suhu inti reaktor dan mencegah kerusakan inti yang terlalu panas (nuclear meltdown).

Sumber : Wikipedia



#nindyawidoyo #thermometer #termometer #galileogalilei #temperatur #suhu #pengukuransuhu